LANGKAH-LANGKAH
ETNOGRAFI
LANGKAH I
MENETAPKAN INFORMAN
Melakukan
etnografi adalah memulai, mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan
informan yang produktif.
1. Ekulturasi
Penuh : Yang mengetahui secara baik budayanya
2. Keterlibatan
langsung : terlibat didalamnya
3. Situasi budaya
yang tidak dikenal menimbulkan berbagai permasalahan wawancara.
4. Cukup Waktu :
Membutuhkan enam sampai tujuh kali wawancara yang masing-masing berlangsung
selama satu jam.
5. Informan
memberikan analisis mengenai arti atau signifikan
atau tidak keduanya sama baik.
1. Kepala Sekolah
: Drs. Ngadiyo, M.Pd.
2. Waka Ketenagaan
dan KaProg Otomotif/TKR : Agus Trimakno, S.Pd.
3. Litbang SMK : Agus
Trimakno, S.Pd.
4. Waka Kurikulum
: Wahyudi, S.Pd.
5. Waka Hubin :
6. Waka Kesiswaan
:
7. Waka Sarana :
8. Guru Produktif
:
9. Guru Normatif :
10. Guru Adaptif :
11. Pembimbing
Industri :
12. Toolman :
13. Siswa :
LANGKAH II.
MEWAWANCARAI INFORMAN
1. Pembicaraan
mempunyai arah
2. Penjelasan
tujuan Etnografi.
a. Penjelasan
proyek : menerjemahkan tujuan proyek etnografi
b. Penjelasan
perekaman :
c. Penjelasan
dengan bahasa asli/kebiasaan budaya mereka.
d. Penjelasan
model wawancara
e. Penjelasan
pertanyaan.
3. Pertanyaan
etnografis
a. Pertanyaan
deskriptif : missal dapatkah anda memberitahu saya hal-hal yang anda lakukan
dikantor anda
b. Pertanyaan
structural :memungkinkan menemukan informan mengenai domain : misal ikan apa
saja yang anda tangkap selama liburan
c. Pertanyaan
kontras : misal Apa perbedaan antara ikan bass dengan nothem pike.
LANGKAH III
MEMBUAT CATATAN ETNOGRAFIS
Mulai
mengumpulkan catatan penelitian
Sebelum
kontak dengan informan, etnografer memiliki kesan, pengamatan, dan keputusan
untuk dicatat. Sebelum wawancara sistematis.
Catatan
lapangan yang tertulis, baik catatan hasil observasi, wawancara, rekaman, buku
harian, atau dokumen pribadi lainnya.
1.
Laporan ringkas : mencatat
beberapa halaman catatan ringkas dalam buku catatannya.
2.
Laporan yang diperluas :
Suatu perluasan dari catatan lapangan yang diringkas. Wawancara direkam dengan
alat perekam, ketika ditranskripkan secara penuh, merupakan suatu laporan
perluasan yang paling lengkap.
3.
Jurnal penelitian lapangan:
Disamping catatan lapangan dari pengamatan dan wawancara etnografer harus
membuat jurnal.
Seperti buku harian berisi : catatan
mengenai pengalaman, ide, kekuatan, kesalahan, kebingungan, terobosan, dan
berbagai permasalahan yang muncul selama penelitian dilapangan.
4.
Analisis dan interpretasi :
Hubungan antara catatan etnografi dengan etnografi akhir dalam bentuk tertulis.
Seringkali merepresentasikan semacam
penyegaran pemikiran. Ide-ide dapat berasal dari bacaan yang telah lalu,
beberapa perpektif teoritis tertentu, dan beberapa komentar yang dinyatakan
oleh informan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar