INOVASI MADRASAH ALIYAH PROGRAM KETERAMPILAN
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR 2013
A. Madrasah Aliyah Program Keterampilan
Madrasah aliyah Program Keterampilan adalah
madrasah aliyah umum (bukan kejuruan) dengan muatan kurikulum yang sama dengan
madrasah aliyah pada umumnya ditambah dengan program ekstrakurikuler dalam
berbagai bidang keterampilan yang terstruktur (Depag RI,2003: 2). Program
keterampilan ini dilaksanakan untuk memudahkan bagi tamatan madrasah aliyah
mendapatkan pekerjaan atau melakukan usaha mandiri sesuai dengan keahlian dan
keterampilan yang dipelajari di Madrasah Aliyah Program Keterampilan.
Program keterampilan yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah ini pada
prinsipnya merupakan kegiatan ekstrakurikuler. Namun untuk memperoleh hasil
yang maksimal, idealnya program ini juga terintegrasi dengan kegiatan
intrakurikuler (Depag RI,2003: 6). Dengan pola ini, diharapkan program
keterampilan ini menghasilkan output yang diharapkan, yaitu siswa yang memiliki
kompetensi sesuai standar minimal yang dipersyaratkan oleh konsumen terkait.
Program ini dilaksanakan selama 4 semester (semester 3, 4, 5 dan 6) dengan
jumlah jam siswa belajar keterampilan selama 9 jam per minggu.
Pendidikan keterampilan yang dilaksanakan di
madrasah aliyah merupakan pengembangan dari konsep life skill (kecakapan hidup). Produk esensial dari pendidikan
keterampilan adalah : pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan pengalaman. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pendidikan keterampilan merupakan jawaban terhadap pemenuhan kebutuhan
kecakapan hidup siswa dalam mengantisipasi permintaan dunia kerja dan kebutuhan
masyarakat. Pendidikan keterampilan yang diselenggarakan harus sesuai dengan
jenis pekerjaan, lingkungan sosial, kebutuhan pembangunan nasional, tahap
perkembangan siswa, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil akhir
dari pendidikan keterampilan sebaiknya diwujudkan dengan sertifikat dari
penilai yang diakui oleh berbagai pihak.
Program keterampilan di MAN Karanganyar terdiri dari lima jurusan yang
meliputi jurusan tata busana, otomotif, pemesinan, mebelair dan las gas dan las
listrik yang dikelompokkan dalam kelas khusus yaitu kelas IPS Keterampilan dan
IPA Keterampilan. Model pelaksanaannya menjadi satu atap dan satu manajemen
dengan MAN Karanganyar, hanya saja dalam menangani keseluruhan kegiatan
pendidikan diberikan otonomi yang luas. Kurikulum yang digunakan adalah
kurikulum dari Departemen agama tahun 1997 dan disesuaikan dengan kurikulum
KTSP 2006. Tujuan Program keterampilan adalah menghasilkan lulusan yang
memiliki :
a. Keahlian atau
keterampilan teknis dasar sesuai dengan jenis program keterampilan yang
diikuti.
b. Memiliki jiwa semangat kemandirian, (self-enterpreneurship)
untuk berwirausaha
c. Kesiapan /siap
pakai untuk mengisi lapangan kerja.
Tabel 1. Desain Program Keterampilan
NO
|
Aspek
|
Indikator Kegiatan Program Keterampilan
|
1.
|
Kesiapan Program Keterampilan
|
|
a.
|
Kelembagaan
|
Program berstatus ekstra terstruktur, tetapi dikelola sedemikian rupa
dan dilaksanakan pada jam belajar intra dengan cara mensiasati (Mengurangi)
jam-jam pelajaran tertentu yang dimungkinkan kegiatan pembelajaran siswanya
dapat dilaksanakan tanpa tatap muka. Dilaksanakan dalam kelas khusus yang
terdiri dari :
a. IPS
Keterampilan 2 kelas dengan pengelompokan Kelompok 1 terdiri dari : Keterampilan
Tata Busana 20 siswa, Las Gas dan listrik 12 siswa dan otomotif 12 siswa,
sedang kelompok 2 Keterampilan tata busana 20 siswa, pemesinan 12 siswa dan
mebelair 12 siswa.
b. IPA
Keterampilan 1 kelas terdiri dari keterampilan tata busana 16 siswa, otomotif
12 siswa dan pemesinan 12 siswa
|
b.
|
Kurikulum
|
a. Memiliki
landasan program baik landasan idiil
maupun landasan operasional kurikulum bidang keterampilan Madrasah Aliyah
yang kuat yaitu sesuai SK Dirjen pembinaan kelembagaan islam No E/248.A/1997
tentang kurikulum program keterampilan pada Madrasah Aliyah dan kurikulum KTSP
2006.
b. Menggunakan
bahan ajar/buku penunjang edisi terbaru.
c. Memiliki
bahan ajar/modul/lembar kerja siswa hasil karya guru berbasis competensi
(CBT) dan berbasis produksi (PBT).
d. Strategi
pembelajaran program keterampilan diberikan dengan alokasi waktu 9 jam
perminggu untuk kelas XI dan XII Kelas keterampilan. Untuk jurusan IPA
Keterampilan diberikan materi pembelajaran yang memiliki bobot kompetensi
yang lebih tinggi, memiliki daya saing atau nilai kegunaan untuk kepentingan
keilmuan dibandingkan kelas IPS Keterampilan
e. Menggunakan
pedoman praktek kerja industri di Dunia Usaha/Industri sesuai pedoman yang
dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan.
|
c.
|
Seleksi siswa baru
|
Harapan
siswa yang masuk program keterampilan adalah siswa yang unggul agar dapat
dilaksanakan dan mencapai hasil maksimal dengan ruang lingkup seleksi
meliputi :
a. Seleksi
administrasi terdiri atas : Hasil
belajar kelas X dan biodata siswa diutamakan bagi siswa yang kurang mampu dan
tidak meneruskan ke perguruan tinggi.
b. Seleksi bakat
dan minat terdiri dari : sehat jasmani
dan rohani, nilai matematika dan bahasa inggris pada semester 2 kelas X
minimal 7, mempunyai kemauan mengikuti program keterampilan, tidak melanjutkan
keperguruan tinggi
c. Tes dasar
kejuruan
d. Penetapan
siswa program keterampilan sesuai dengan kuota:
1) IPS Keterampilan
2 kelas
a) Kelas IPS
Keterampilan 1 ( 20 siswa tata busana, 12 siswa Las gas dan listrik, dan 12
siswa otomotif)
b) Kelas IPS
Keterampilan 2 (20 siswa tata busana, 12 teknik pemesinan, dan 12 siswa
mebelair)
2) IPA
Keterampilan 1 kelas ( 16 siswa tata busana, 12 siswa otomotif dan 12 siswa
pemesinan).
|
d.
|
Guru
|
a. Sistem guru
menggunakan system guru mata pelajaran
b. Diperkenankan
dengan team teaching dengan rasio guru dan siswa 1 :12
c. Kualifikasi
Guru minimal S1 sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, dan memiliki
sertifikat kopetensi keahlian sesuai bidangnya.
d. Wakil kepala
program keterampilan, minimal S1 dan harus Guru yang memiliki kompetensi
pengembangan pendidikan kejuruan atau
S2.
e. Ketua
Instalasi/Bengkel, minimal S1 dan harus Guru yang memiliki keahlian
pengelolaan bengkel.
f. Laboran/Toolman,
minimal lulusan SMK/SMA/MA bersertifikat Keterampilan.
|
e.
|
Tenaga kependidikan Bukan Guru
|
a. Memiliki
kemampuan mengelola administrasi yang meliputi surat menyurat dan
ketatausahaan.
|
f.
|
Sarana prasarana
|
a. Lokasi kelas program
keterampilan difokuskan di kampus 2
b. Ruang kelas
teori dilengkapi LCD Proyektor.
c. Ukuran ruang
praktek memenuhi standar sarana 11 x 20 m
d. Daya listrik
untuk 5 jurusan minimal 30.000 Watt
e. Peralatan
sesuai perkembangan Dunia Usaha/Industri
f. Peralatan
praktek memenuhi standar minimal dengan rasio sesuai jurusan sebagai berikut :
1) Tata busana 1
: 1
2) Pemesinan 1 : 2
3) Las gas dan
listrik 1: 2
4) Mebalair 1 :
2
5) Otomotif 1 :
2
g. Standar
keberhasilan pendayagunaan peralatan meliputi :
1) Memiliki
analisis kebutuhan fasilitas ( bangunan, perabot, peralatan)
2) Memiliki rencana pemenuhan fasilitas
3) Melaksanakan
pemeliharaan fasilitas yang melibatkan seluruh tenaga kependidikan dan siswa,
sehingga selalu siap digunakan
4) Melaksanakan
perbaikan fasilitas sesuai RKS dan sumber dana sehingga selalu siap
digunakan.
5) Penanggung
jawab ruang/bengkel menghitung “ use
factor” ruangan dan peralatan yang ada.
|
g.
|
Pembiayaan
|
a. Sumber dari
anggaran DIPA MAN Karanganyar meliputi :
1)
Gaji Guru dan Tenaga kependidikan berstatus
PNS
2)
Pengadaan dan pemeliharaan fasilitas
3)
Operasional penyelenggaraan program
keterampilan
b. Sumber dari
komite MAN Karanganyar meliputi :
1) Honorarium
Guru tidak tetap dan Pegawai tidak tetap.
2) Pengadaan pakaian
praktek dan bahan praktek, peralatan pendukung praktek.
|
2.
|
Tahap Proses Pendidikan Keterampilan
|
|
a.
|
Pembelajaran diSekolah
|
a. Guru memiliki
Perencanaan kegiatan belajar mengajar ( Perencanaan tahunan, semester dan
perencanaan persiapan mengajar teori maupun praktek)/Administrasi
pembelajaran.
b. Proses
belajar mengajar terlaksana di kelas dan di bengkel.
c. Keterlaksanaan
kurikulum program keterampilan.
d. Materi
pembelajaran relevan dengan kebutuhan Dunia Usaha/Industri.
e. Fokus utama
pembelajaran adalah siswa dan guru sebagai fasilitator.
f. Guru mampu
memberi contoh yang benar dan melakukan pengawasan secara individu.
g. Kebutuhan
individual siswa dapat terlayani dalam PBM.
h. Guru
melakukan tindak lanjut dari hasil siswa belajar.
i. Guru
memberikan pelaporan tentang keberhasilan belajar siswa guna kepentingan
administrasi, orang tua/wali dan siswa.
j. Guru
memberikan kegiatan perbaikan bagi siswa yang kurang dan memberikan pengayaan
bagi siswa yang pandai.
|
b.
|
Pembelajaran di Dunia Usaha/Industri (Prakerind)
|
a. Dilaksanakan
pada liburan tahun ke 2 selama 160 jam ( 1 bulan )
b. Ada pokja
yang menangani secara professional dan terkoordinasi.
c. Adanya system
yang menjamin keterlaksanaan praktek
kerja di Industri.
d. Adanya
pembimbingan yang kompeten, bersama dari sekolah dan industri
e. Adanya
sertifikat sebagai bukti siswa telah melaksanakan praktek kerja Industri.
|
c.
|
Kerjasama Madrasah Aliyah Karanganyar dengan Dunia Usaha /Industri
|
a. Sekolah
memiliki MOU dengan Institusi pasangan untuk tempat magang sesuai jumlah
siswa dengan rasio 1 : 2
b. Institusi
pasangan bergerak dalam bidang yang sama dengan program pembelajaran di
sekolah.
c. Ada prakarsa
madrasah untuk meningkatkan kerjasama dengan Dunia Usaha/Industri.
d. Kerjasama
Madrasah dengan Dunia Usaha/Industri dirintis melalui kontak-kontak informal
maupun prosedur formal.
e. Madrasah
mengikutsertakan pihak Dunia Usaha/Industri dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi pendidikan keterampilan.
f. Ada
keterbukaan Dunia Usaha/Industri dalam mendeskripsikan kebutuhannya.
g. Adanya
keberanian Madrasah untuk menyesuaikan program-program kegiatan pendidikan
disekolah terhadap tuntutan kebutuhan Dunia Usaha/Industri.
|
3.
|
Hasil program Keterampilan (OUT PUT dan
OUTCOME)
|
|
a.
|
Sertifikasi
|
a. Sertifikasi
kemampuan dilakukan melalui ujian yang melibatkan unsur Sekolah, Dunia Usaha/Industri/Asosiasi
Profesi yang relevan ( atau lembaga lain yang dapat bertindak selaku asosiasi
profesi tertentu), dan wakil dari organisasi pekerja terkait.
b. Ujian
bersifat komprehensip, sehingga dapat mengukur secara nyata kemampuan peserta
ujian.
c. Sertifikasi
keahlian melalui ujian merupakan kegiatan bersama antara MAN Karanganyar
dengan wadah LPK Sumber Daya Mulya dengan Dinsosnakertrans Kabupaten
Karanganyar.
d. Sertifikat
keahlian diakui Dunia Usaha/Industri nasional maupun Internasional.
|
b.
|
Pemasaran dan Penelusuran Tamatan
|
a. Ada team
BKK/petugas yang menangani pemasaran dan penelusuran tamatan.
b. Team
BKK/Petugas memanfaatkan sumber daya sekolah sesuai keperluan.
c. Memiliki data
hasil pemasaran dan penelusuran tamatan.
|
c.
|
Unit Produksi
|
a. Unit produksi
dimiliki di masing-masing jurusan program keterampilan.
b. Unit produksi
dikelola secara professional dengan menganut prinsip- prinsip manajemen
bisnis modern.
c. Kegiatan Unit
Produksi tidak mengganggu kegiatan PBM
d. Kegiatan Unit
Produksi dijadikan wahana belajar sambil bekerja bagi siswa.
e. Keuntungan
unit produksi dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menunjang PBM pada Madrasah
dan peningkatan kesejahteraan warga Madrasah secara proporsional.
f. Pembagian
keuntungan hasil Unit Produksi diatur sesuai kebutuhan manajemen secara
proporsional.
g. Adanya
organisasi Unit Produksi yang dilengkapi dengan tata kerja sesuai kebutuhan
dan personil yang dinilai dapat melaksanakan tugas dengan baik.
h. Adanya
showroom hasil Unit Produksi.
|
d.
|
Penilaian
|
a. Penilaian
terhadap siswa dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, obyektif, dan
berorientasi pada tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi :
1)
Penilaian kemajuan belajar guna pembinaan
lebih lanjut.( kepentingan perbaikan system pembimbingan dan pembelajaran
selanjutnya, perlu Tes diagnostik kesulitan belajar siswa untuk meningkatkan
efektifitas siswa)
2)
Penilaian hasil belajar untuk mengumpulkan
data sebagai pertimbangan dalam menetapkan keberhasilan belajar siswa dalam
satu semester.
3)
Ada pelaporan hasil belajar siswa kepada orang
tua/wali dan siswa disetiap akhir semester.
|
e.
|
Budaya Madrasah/Pendidikan Karakter Islam
|
a. Terlaksananya
team disiplin siswa ( team penegak disiplin pagi ketika siswa masuk halaman
sekolah sudah dalam kondisi tertib berpakaian)
b. Terlaksananya
pendampingan Tadarus Al-Qur’an 10 menit sebelum proses KBM berlangsung.
c. Terlaksananya
kegiatan jama’ah sholat dzuhur dan sholat jum’at.
d. Terlaksananya
team pengarah sholat dzuhur dan sholat jum’at.
e. Terlaksananya
sholat sunat dzuha sesuai jadwal ( Kelas bergilir ).
|
B. KONDISI PROGRAM KETERAMPILAN SAAT INI
1. Kesiapan program keterampilan
a)
Program bestatus ekstra terstruktur dilaksanakan dalam jam intra dengan
mengurangi jam-jam tertentu yang bisa dilakukan tanpa tatap muka, siswa
dikelompokkan dalam kelas IPA Keterampilan dan IPS Keterampilan.
b)
Landasah pelaksanaan kurikulum merupakan kolaborasi kurikulum program
keterampilan Departemen Agama, SMK dan LPK. Strategi pembelajaran dilaksanakan
9 jam perminggu, masih menggunakan modul produk tahun 2000 pembelajaran berbasis
kompetensi (CBT) mengarah pada pembelajaran berbasis produksi (PBT).
Pembelajaran kelas IPA Keterampilan dan IPS Keterampilan yang semestinya bobot
materi berbeda karena kelas IPA Keterampilan kualitas siswanya lebih baik masih
diberikan pembelajaran yang sama.
c)
Seleksi siswa diutamakan seleksi administrasi berupa nilai semester 2 kelas X
dan seleksi minat sedangkan bakat
melalui seleksi kopetensi kejuruan masih sebagai komponen pendukung saja. Kelompok
siswa terdiri atas :
IPS Keterampilan 2 kelas: Kelas IPS
Keterampilan 1 ( 20 siswa tata busana, 12 siswa Las gas dan listrik, dan 12
siswa otomotif), Kelas IPS Keterampilan 2 (20 siswa tata busana, 12 teknik
pemesinan, dan 12 siswa mebelair) dan IPA Keterampilan 1 kelas ( 16 siswa tata
busana, 12 siswa otomotif dan 12 siswa pemesinan).
d)
Sistem guru dengan system mata pelajaran dan team teaching dengan rasio 1 : 12,
kulifikasi S1 sesuai bidangnya, sebagian besar guru belum memiliki sertifikat
kompetensi kejuruan yang dikeluarkan instansi berwenang. Waka dan Kepala
Instalasi kualifikasi S1 belum memiliki sertifikasi pengelola bengkel. Tenaga
non kependidikan memiliki kemampuan mengelola administrasi kualifikasi minimal
SMA. Tenaga keamanan belum memiliki sertifikat satpam.
e) Sarana
dan prasaran memadahi yang meliputi memiliki gedung tersendiri, kelas
dilengkapi LCD, prasarana praktek memenuhi kebutuhan standar minimal, daya
listrik cukup bila diatur penggunaannya, pendayagunaan sarana prasarana belum
baik.
f)
Pembiayaan tenaga guru, kependidikan
terjamin, untuk operasional penyelenggaraan program keterampilan utamanya praktek
siswa belum mencukupi.
2. Proses Pendidikan Keterampilan
a) Pembelajaran dilingkungan
sekolah terlaksana dengan baik mulai persiapan ,proses KBM dan evaluasi, hanya
saja materi pembelajaran belum sesuai standar industri, dan kurangnya
pengawasan guru terhadap siswa secara individu.
b) Pelaksanaan
pembelajaran di industri masih sebagai
praktek kerja lapangan meskipun sudah mengacu seperti program prakerind SMK,
dikelola oleh pokja prakerind, dan diberikan sertifikat prakerind.
c) Kerjasama Madrasah dengan
dunia usaha/industri masih pada lingkup praktek kerja industri, belum pada
kerjasama dalam bentuk yang lain.
3. Hasil Program Keterampilan
a) Kemampuan siswa di uji
oleh sekolah sendiri, Sertifikat keahlian yang dimiliki siswa dikeluarkan oleh
Madrasah dengan mendapat pengesahan dari Dinsosnakertrans Kabupaten
Karanganyar, belum mendapat pengakuan dari dunia usaha/industri secara luas.
b) Belum memiliki team khusus
untuk pemasaran dan penelusuran tamatan program keterampilan.
c) Unit Produksi dilaksanakan
oleh masing-masing jurusan dan belum dikelola dengan baik.
C. PROGRAM PENGEMBANGAN PROGRAM
KETERAMPILAN
1) Penyusunan kurikulum program
keterampilan yang memiliki standar nasional seperti Standar Kopetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI), agar kompetensi yang dimiliki siswa terakui di
dunia usaha/industri.
2) Sosialisasi yang lebih intensif tentang program keterampilan yang
dimiliki Madrasah kepada masyarakat secara luas.
3) Pelatihan keterampilan guru baik swadaya dengan mengundang tenaga
ahli dari lembaga/sekolah lain dunia usaha/industri maupun dikirim ke instansi
pelatihan yang sesuai dengan jurusan yang ada.
4) Peremajaan dan pengadaan prasarana praktek program keterampilan yang
sesuai perkembangan dunia usaha/industri, dan perlu standar pendayagunaan
sarana prasarana.
5) Menambah anggaran dari DIPA Madrasah guna optimalisasi pelaksanaan
pembelajaran praktek program keterampilan.
6) Pembelajaran program keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha/industri.
7) Memilih karakteristik dunia usaha/industri yang disesuaikan dengan
pembelajaran di sekolah.
8) Peningkatan kerjasama Madrasah dengan dunia usaha/industri selain
kegiatan prakerin seperti kegiatan evaluasi program keterampilan dan penempatan
lulusan program keterampilan.
9) Mengadakan uji kemampuan siswa yang melibatkan pihak dunia
usaha/indistri dalam pemberian sertifikat kemampuan.
10) Membentuk team bursa kerja khusus (BKK) yang bertugas mengadakan
pemasaran dan penelusuran tamatan program keterampilan.
11) Membentuk Unit Produksi yang meliputi seluruh program keterampilan
yang dikelola dengan manajemen modern.
12) Membentuk kelompok kelas Wira Usaha untuk siswa kelas XII, Dengan
disain sebagai berikut :
a. Jurusan Tata busana
berupa pelayanan jasa atau produksi secara individu maupun kelompok ( Siswa
wajib memiliki mesin jahit dirumah)
b. Jurusan Las, Mebelair , dan
Pemesinan berupa pelayanan jasa atau
membuat hasil produksi ( Ada penambahan waktu pengerjaan produk diluar
waktu KBM/ atau magang dibengkel sepulang sekolah)
b. Jurusan Otomotif berupa
pelayanan perawatan dan perbaikan sepeda motor ( Ada penambahan waktu
pengerjaan produk diluar waktu KBM/ atau magang dibengkel sepulang sekolah)
13) Adanya pelaporan hasil
belajar siswa yang terstruktur dan jelas.
14) Menggalakkan team guru untuk menanamkan pembiasaan budaya
Madrasah/Pendidikan karakter Islam.
15) Mulai Tahun 2014/2015 Menambah Jumlah Kelas keterampilan dari 3
kelas menjadi 4 kelas tiap angkatan dengan disain perencanaan sebagai berikut :
a. Kelas IPA 1 Keterampilan Terdiri atas 18 siswi Tata Busana dan 18
siswa Otomotif sepeda Motor.
b. Kelas IPA 2 Keterampilan Terdiri atas 18 siswa/Siswi Teknologi
Komputer Jaringan dan 18 siswa Otomotif Kendaraan ringan.
c. Kelas IPS 1 Keterampilan terdiri atas 18 siswa pemesinan dan 18 siswa
Tata Busana
d. Kelas IPS 2 Keterampilan terdiri atas 12 siswa Mebeler dan 12 siswa
las dan 12 siswa Tata Busana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar