Madrasah Aliyah Program unggulan lahir
dari sebuah keinginan untuk memiliki Madrasah yang mampu berprestasi di tingkat
Nasional dan Dunia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ditunjang
oleh akhlakul karimah.
Keinginan untuk memiliki Madrasah
unggulan ini dilatar belakangi oleh kondisi dilapangan bahwa madrasah masih
menjadi salah satu lembaga pendidikan pilihan Kedua bahkan pilihan ketiga atau
keempat setelah pendidikan diluar Madrasah. Disisi lain dengan diberlakukannya
Asean Free Trade Area (AFTA), berbagai tuntutan harus segera diantisipasi.
Langkah ini yang sekarang menjadi perhatian pemerintah, termasuk dalam
menyiapkan dunia pendidikan yang mampu bersaing dalam dunia global.
Tuntutan inilah yang kini menjadi agenda
besar dalam pendidikan nasional. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan
Nasional dan Kementrian Agama sudah
menaruh kepedulian dengan memunculkan RSBI dan RMBI. Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional (RSBI) telah diterapkan olah Kementrian Pendidikan
Nasional dalam jenjang SMP, SMA dan SMK sejak tahun 2005, Selain diajukan oleh
pemerintah, ada beberapa sekolah yang punya inisiatif membangun sekolahnya
supaya bisa bertaraf Internasional.
Demikian halnya dengan Kementrian Agama telah bersiap diri untuk membangun
Madrasah yang bertaraf Internasional. Dalam hal ini kabupaten pekalongan telah
terpilih sebagai satu lokasi pendirian Madrasah Aliyah Berstandar Internasional
yang merupakan pionir pertama kali di Jawa Tenggah untuk tahun 2009. Proyeksi
Madrasah bertaraf Internasional pada tahun 2010 menjadi 5 madrasah, pada tahun
2011 bertambah menjadi 12 madrasah, dan sampai tahun 2014 direncanakan sudah
ada 35 Madrasah yang bertaraf Internasional.
Apakah Madrasah sekarang sudah siap
menyambut program MBI tersebut ? Ini pertanyaan yang timbul sekarang. Sebab
untuk bisa melaksanakan program tersebut diperlukan berbagai persiapan yang matang
dengan dukungan pendanaan dan sumber daya manusia yang kuat. Minimal ada
sosialisasi kepada seluruh pengelola Madrasah.
Senada dengan langkah Kanwil Kementrian
Agama Jawa Tenggah tersebut, MAN Karanganyar berinisiatif untuk Madrasahnya
menjadi Madrasah yang unggul dengan harapan suatu saat nanti bisa bertaraf
Internasional. Mengapa Demikian? Karena
Madrasah yang unggul terlebih lagi bertaraf Internasional sudah pasti lebih
bergengsi, punya banyak kelebihan, dan jauh berbeda dengan sekolah – sekolah
lain pada umumnya.Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan langkah-langkah
sistematis sebagai berikut :
Langkah pertama, Mengadakan Workshop Sehari Pengembangan
Profesional Persiapan Menuju Rintisan MA bertaraf Internasional. Menghadirkan
salah satu konsultan RSBI Kementrian Pendidikan Nasional yang juga Dosen Pasca
Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Prof. Dr. H. Joko Nurkamto, M.Pd.,
yang dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2008. Workshop sehari ini dibuka oleh
Kakandepag Kabupaten Karanganyar Drs. H. Yudi Amin, M.Ag. yang diikuti oleh 101
peserta yang terdiri dari komite Madrasah, Guru dan Karyawan MAN Karanganyar.
Dalam sambutanya Kakandepag Drs. H. Yudi Amin, M.Ag. menyambut baik dengan
inisiatif dan keinginan yang kuat dari seluruh sivitas akademika MAN Karnganyar
untuk merintis sebuah Madrasah yang unggul
bertaraf Internasional.
Kakandepag menguatkan motivasi peserta Workshop seandainya yang dirintis ini
menjadi berhasil maka akan mendapat 2 pahala kebaikan, dan sebaliknya jika
rintisan ini kurang berhasil maka sudah mendapatkan 1 pahala kebaikan,
Kakandepag juga memberikan arahan bahwa Madrasah harus mau bersaing maupun mau
bersanding dalam isu globalisasi pendidikan. Keberhasilan suatu Negara sangat ditentukan oleh sejauh mana Negara
punya komitmen terhadap SDM. Demikian halnya dengan MAN Karanganyar dikatakan
berhasil bila mampu mencetak alumni yang memiliki keunggulan :
a. Terdidik
kemudian bisa memimpin.
b. Tenaga
terampil yang mampu mengolah hasil alam
Prof. Dr. Joko
Nurkamto, M.Pd. dalam paparanya menyampaikan pengertian Sekolah Bartaraf
Internasional (SBI) adalah sekolah yang memenuhi seluruh standar nasional
Pendidikan serta memiliki keunggulan yang merujuk pada standar pendidikan salah
satu Negara anggota Organitation for economic co-operation and Development
(OECD) dan atau Negara maju lainya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan sehingga sekolah
tersebut memliki daya saing di forum internasional, ( SBI : SNP + X ). Adapun
Standar Nasional Pendidikan harus memiliki standar : Kompetensi lulusan, isi,
proses, Pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian. Profesor menjelaskan Aspek-aspek yang harus
dikembangkan oleh sekolah adalah kurikulum, proses pembelajaran, penilaian,
SDM, Sarana prasarana, Pembiayaan, Pengelolaan, kesiswaan dan kultur Madrasah.
Paparan paling akhir dari professor, Ruls Of Conducts dari rintisan
Sekolah bertaraf Internasional adalah : Bersih, Tertib, Disiplin, Santun,
Saling Menghargai, Jujur, Akuntabel, Kebersamaan, dan kerja keras.
Langkah kedua, Study Banding Ke
Sekolah dan Madrasah Unggulan, untuk meningkatkan wawasan guru dan pengembangan
Madrasah. Study banding dilakukan di SMA N 3 Surakarta, SMA N 7 Surakarta, SMK N
1 Denpasar, SMK N 1 Singosari Malang yang diikuti oleh Struktural Madrasah dan
Study banding di MAN 3 Malang yang diikuti oleh seluruh guru, karyawan, dan
komite Madrasah. Dari hasil study banding dirumuskan dalam suatu workshop yang
melibatkan semua komponen Madrasah dan menghasilkan program-program yang baru
diantaranya : Penataan kembali struktur Organisasi Madrsah, Pengembangan
program kurikulum, kesiswaan, humas, sarana prasarana dan semua Unit Pelaksana
Tugas lainnya yang didekatkan dengan ketentuan minimal lembaga yang bertaraf
Internasional.
Langkah ketiga, Meningkatkan
kualitas Sumber Daya Guru dan Tenaga Kependidikan melalui dorongan kepada guru dan Tenaga Kependidikan
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dengan mempermudah ijin belajar
dan memberikan bantuan beasiswa pendidikan. Program peningkatan mutu Sumber
Daya Guru dan Tenaga Kependidikan bentuk yang lain adalah diadakan Pendidikan
dan latihan seperti : pelatihan komputer dan internet, pelatihan pengajaran
dengan berbahasa inggris dalam hal ini menjalin kerjasama dengan Standart
Training Course (STC) Karanganyar, dan Pelatihan penulisan Penelitian Tindakan
Kelas. Besar harapan Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah Negeri
Karanganyar selalu meningkatkan profesionalisme dengan sebutan langkah 2SP
( Studi lanjut, Study banding dan Penelitian).
Langkah keempat, Penerapan Sistem
Managemen Mutu ISO untuk meningkatkan mutu pelayanan madrasah kepada
masyarakat, yaiti SMM ISO 9001 : 2008.
Adapun Grand
Opening Sosialisasi Penerapan SMM Mutu ISO 9001 : 2008 secara resmi telah dibuka
oleh Bapak Kepala Kanwil Kementrian Agama Propinsi Jawa Tengah,
Drs.H.Masyhudi.,MM sejak bulan agustus 2009 lalu. Sebagai konsultan penerapan
SMM ISO dari Global Sertification Indonesia . Dengan SMM ISO MAN
karanganyar akan memiliki program yang efisien, efektif, terkontrol, akuntable
karena semua program madrasah teraudit oleh lembaga independen yang bertaraf
Internasional yang dapat diakses dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
Masyarakat.
Langkah
Kelima, Membuat Rencana Strategi Pengembangan Madrasah guna membawa lembaga
madrasah memiliki arah dan tujuan yang pasti dan senantiasa berkembang. Rencana
Strategi Madrasah disusun melalui Worksop Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Komite Madrasah, Litbang
Madrasah, dan Tenaga ahli/ Konsultan.
Hasil Worksop akan tertuang dalam Rencana Strategi Jangka Panjang yang disebut
dengan Rencana Induk Pengembangan Madrasah (RIPM) dengan jangka waktu 5 tahun.,
dan Program Tahunan yang disebut Rencana
Kerja Tahunan. Untuk kepastian kesesuaian antara program madrasah dengan
pelaksanaan dilapangan selalu diadakan evaluasi program baik dari team Audit
Internal maupun Tiem Audit Eksternal.
Dalam rangka hari ulang tahun MAN
Karanganyar ke 32 dan untuk memantapkan jati diri dan keunggulan Madrasah
menuju Rintisan Madrasah Aliyah Bertaraf Internasional diadakan seminar sehari
dengan menghadirkan sekretaris Dewan Pendidikan Propinsi Jawa tengah dan
sebagai Guru Besar Hukum Islam IAIN
Walisongo, Prof.Dr.Ahmad Rofiq.,MA. Seminar ini diikuti oleh seluruh Guru dan
tenaga kependidikan , serta komite MAN Karanganyar. Kegiatan seminar ini dibuka
oleh Kepala Tata Usaha Kanwil Kementrian Agama Propinsi Jawa Tengah
Drs.H.Suroso, M.Pdi.
Dalam
sambutannya sangat mendukung dengan
program-program pengembangan MAN Karanganyar, dan berpesan dalam mengembangkan
Madrasah sangat mulia jika memprioritaskan pada hasil akhir yang terbaik dengan
optimalisasi sumber daya yang dimiliki
tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi. Prof.Dr. Ahmad Rofiq, MA dalam
paparannya menyampaikan bahwa jati diri
Madrasah adalah Tafaqquh fi al-din atau madrasah yang berkarakter agama, dan
dalam mengembangkan Madrasah berpegang pada prinsip dasar Al-Muhafadhah ‘ala al-qadim al-shalih wa
al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah, yaitu Madrasah boleh berkembang mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi tetapi tidak boleh menghilangkan kebaikan yang
telah ada.
MAN Karanganyar dibawah pimpinan
H.M.Malzum Adnan, S.Pd.,MM melalui penelitian dan pengembangan (Litbang)
Madrasah, kedepan memiliki rencana program unggulan yang didasarkan pada visi Madrasah untuk
menciptakan ilmuan, agamawan dan tenaga profesional sebagai berikut :
- Kelas Umum Unggulan IPA/IPS ( Menerapkan RMBI)
- Kelas Program Studi Agama dengan system Pesantren (Boarding School)
- Kelas Program Keterampilan Unggulan berbasis industri dan wirausaha ( Las Gas& Las Listrik, Mebelair & Pertukangan Kayu, Teknik Pemesinan, Otomotif, dan Tata Busana).
- Kelas Reguler dengan keunggulan lokal ( olah raga, kaligrafi, dan musik)
Karanganyar, 22 Pebruari 2010
Litbang MAN Karanganyar