Rabu, 20 Februari 2013

Madrasah unggulan

MODIFIKASI FORMAT KELEMBAGAAN  MENUMBUHKAN ANIMO MASUK MADRASAH MENINGKAT TAJAM
Oleh : Pramono, S.Pd. ( Ketua Litbang MAN Karanganyar )
Disampaikan Dalam : Workshop MAN Karanganyar dengan MDC ( Madrasah Development Center ) Kanwil Prop. Jawa Tengah, Juli 2010
Di MAN Karanganyar

Seabagai perwujudan menuju Madrasah Aliyah Unggulan MAN Karanganyar  memformat kelembagaan agar mampu mengikuti kekinian, sehingga menjadi pilihan masyarakat. Yang menjadi pertanyaan sudah baikkah format kelembagaan MAN Karanganyar saat ini sehingga mampu meningkatkan animo masyarakat masuk Madrasah.

        Inilah yang menjadi pemikiran dari berbagai fihak, MAN Karanganyar berani memodifikasi format kelembagaan dengan berinovasi sendiri padahal di sekolah/Madrasah lain bahkan yang lebih maju selalu berpedoman pada format kelembagaan yang digulirkan Kementrian Pendidikan Nasional maupun Kementrian Agama.
        Kronologi memodifikasi format kelembagaan yang diterapkan MAN Karanganyar berawal dari kondisi peserta didik dengan latar belakang  kondisi dan keinginan masuk Madrasah yang berbeda-beda, sehingga Madrasah dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya jika tetap diinginkan oleh masyarakat.
        Latar belakang perbedaan kondisi dan keinginan siswa masuk Madrasah yang dimaksud diatas menyangkut beberapa hal yaitu :

  1. Mayoritas peserta didik MAN Karanganyar berasal dari masyarakat kurang mampu sehingga harapan setelah lulus madrasah segera mendapatkan pekerjaan.
  2. Seiring dengan peningkatan prestasi Madrasah, semakin bertambah animo masyarakat untuk masuk Madrasah dari golongan ekonomi yang tergolong mampu, dan tentunya berharap Madrasah dapat menghantarkan lulusannya memasuki Perguruan Tinggi yang bermutu.
  3. Sebagaimana pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa Madrasah adalah lembaga pendidikan agama yang mampu mencetak lulusan menjadi seorang Ustad atau Ustadhah, maka sebagian dari masyarakat  berharap anaknya lulus Madrasah dapat menjadi ustad atau ustadhah.

         Tujuan utama dari pendidikan Madrasah Aliyah yang sebenarnya dalam hal ini sama dengan SMA yaitu sebagaimana tertuang dalam  SK mendikbud Nomor : 0489/ U / 1993 Madrasah Aliyah merupakan  Sekolah Menegah  setingkat SMA yang  berkarasteristik Islami yang diselenggarakan oleh Departemen Agama  didalam kurikulum pembelajarannya SMA dan MA diarahkan untuk  mempersiapkan peserta didik agar dapat melanjutkan ke perguruan tinggi  Namun berangkat dari kenyataan  kondisi peserta didik yang demikian, Madrasah mencoba mencari format kelembagaan yang mampu melayani keinginan dari peserta didik, sebagai suatu bentuk tanggungjawab dari lembaga .
         Untuk mendapatkan format kelembagaan yang mampu menampung aspirasi dari masyarakat dalam hal ini peserta didik, MAN Karanganyar pada tanggal 14 sampai dengan  15 juni 2010 mengadakan Worksop tentang Penyusunan Program Kerja dan Pengembangan Madrasah sekaligus Review Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Worksop dibuka oleh Kepala Kementrian Agama Kabupaten Karanganyar Drs. H. Juhdi Amin, M.Ag. diikuti oleh seluruh Guru Karywan MAN Karanganyar, Komite Madrasah dan dengan nara sumber pakar pendidikan  Prof.Dr.H.Joko Nurkamto, M.Pd. Guru besar Universitas Sebelas Maret. Dalam Worksop ini disampaikan gagasan pengembangan Madrasah oleh Kepala Madrasah, Arahan Komite, Sambutan pembukaan dari Ka Kemenag Kab. Karanganyar, Pemaparan program dari masing-masing Wakil kepala Madrasah dan ketua Unit pelaksana Tugas  dilanjutkan dengan pandangan umum dari peserta Workshop dan masukan dari pakar pendidikan sebagai Nara sumber.
       Gagasan dan masukan dalam workshop ini sangat terasa penuh semangat dalam memajukan Madrasah dan sangat actual, gagasan dan masukan tersebut diantaranya adalah :
  1. Gagasan Kepala MAN Karanganyar H.M.Malzum Adnan, S.Pd.,MM. akan membawa kemajuan MAN Karanganyar dengan program prioritas :
a.       Mensejahterakan Guru dan Karyawan untuk maksud meningkatkan pelayanan kepada siswa.
b.      Promosi Madrasah diantaranya dengan penampilan gedung Madrasah yang menarik dan memadahi, performance Guru Karyawan, seragam ciri khas siswa MAN Karanganyar, kegiatan Madrasah yang selalu optimal dan penuh prestasi, tidak ketinggalan pemberitaan Madrasah melalui media cetak, elektronik maupun Website Madrasah.
c.       Meningkatkan kualitas Manajemen Madrasah dengan menerapkan manajemen mutu ISO, meningkatkan kualitas Sumber Daya Guru dan Karyawan diantaranya dengan pemberian kursus bahasa Inggris dan dorongan untuk melanjutkan ke Studi lanjut serta membawa guru karyawan untuk studi banding ke sekolah/Madrasah yang lebih maju. Program peningkatan bagi siswa untuk tahun ini adalah membentuk kelas unggulan.
  1. Masukan dari ketua Komite MAN Karanganyar Drs.H.Abdul Basir, M.BA
a.       Mensyukuri bahwa MAN Karanganyar sudah semakin dipercaya masyarakat dengan cara penuh kesungguhan dalam mengembangkan Madrasah.
b.      Memberikan dukungan kepada Kepala Madrasah dalam melaksanakan program-programnya, sebab pimpinan tidak bisa maju tanpa didukung oleh semua sifitas Madrasah.
c.       Menjaga ukhuwah, kebersamaan, silaturahmi antar guru dan karyawan Madrasah dengan jalan selalu berprasangka yang baik.
  1. Sambutan Kepala Kementrian Agama Kabupaten Karanganyar menyampikan MAN Karanganyar ini baik tidak perlu distandarkan Internasional yang terpenting menempuh 2 sirkuit yang selalu kontradiktif yaitu :
a.       Selalu memodifikasi kelembagaan agar pengelolaan mampu mengikuti kekinian, sebagai contoh adanya pengembangan program keterampilan yang dilaksanakan MAN Karanganyar yang ternyata menjadi keinginan masyarakat.
b.      Sekuat tenaga mempertahankan karakteristinya untuk menjadi Madrasah yang unggul dengan memiliki 5 syarat : 1) Relection and carakter building ( pembelajaran kepada siswa secara sempurna tidak hanya berkiblat dunia tetapi berkiblat kepada akhirat ), 2) Agen of Change ( menjamin lulusan keluar lebih baik dari sebelumnya), 3) The best proses ( memiliki pembelajaran yang baik), 4) The best ticher (kumpulan guru-guru yang baik), 5) Manajemen control (konsultasi, observasi kelas dilakukan secara continue).
c.       Jadikan Madrasah sebagai lembaga yang tampil multi fugsi dalam penyelenggaraan pendidikan, sebagai lembaga pengembang dakwah dan sebagai lembaga pendidikan berbasis masyarakat.
  1. Masukan dari Nara Sumber : Prof.Dr. Djoko Nurkamto, M.Pd.
a.       Perlu menyusun kembali Visi, Misi yang baru dari MAN Karanganyar untuk menjadikan lembaga ini lebih unggul
b.      Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan  yang dimiliki dan divalidasi oleh pakar pendidikan setiap tahun.
c.       Melengkapi penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan peningkatan standar pelayanan pendidikan yang modern.

        Adapun hasil dari Workshop yang berkaitan dengan modifikasi format kelembagaan menghasilkan Visi, Misi baru yang akan membawa MAN Karanganyar menjadi Madrasah Unggulan yang menghasilkan lulusan berakhlak mulia, cerdas dan terampil. Besar harapan profil lulusan dapat memenuhi keinginan masyarakat yaitu : agamawan yang berilmu, Ilmuan yang beragama dan calon tenaga terampil yang professional.
       Untuk mencapai visi, misi tersebut Madrasah Aliyah Negeri karanganyar, secara kelembagaan saat ini dapat dibedakan menjadi Madrasah Aliyah Umum, Madrasah Aliyah Program Keterampilan dan SMK MAN dalam satu atap dimana ketiga program tersebut diberikan muatan kurikulum pendidikan agama Islam yang memadahi dan dalam lingkungan budaya Madrasah dan penanaman nilai-nilai yang islami. Arah dan kerangka pengembangan Madrasah kedepan meliputi:
1.      Program Madrasah Aliyah Umum Unggulan
         Madrasah Aliyah umum Unggulan dimaksudkan sebagai center for excellence atau penampungan anak-anak terbaik, berkeinginan untuk maju dan memiliki kemauan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan ada dukungan yang kuat dari orang tua.
2.      Program Madrasah Aliyah Jurusan Agama dengan sistem Pesantren
      Madrasah Aliyah jurusan agama dengan sistem Pesantren  dimaksudkan sebagai penampungan anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang ilmu keagamaan , berkeinginan untuk lebih mendalami agama dan  ada dukungan yang kuat dari orang tua. Program ini untuk menghasilkan alumni agamawan yang berilmu.
3.      Program Madrasah Aliyah Kelas unggulan Keterampilan
         Program ini untuk memberikan layanan kepada siswa yang ingin menekuni dalam bidang kejuruan, dan cenderung setelah lulus akan bekerja meskipun tidak menutup kemungkinan untuk meneruskan ke Perguruan Tinggi. Adapun program yang dibuka :
  1. Keterampilan Las Gas dan Listrik
  2. Mebelair dan Pertukangan Kayu
  3. Tata Busana
  4. Teknik Pemesinan
  5. Otomotif ( Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor)       
  • Program unggulan keterampilan dikemas dalam kelas khusus yaitu kelas IPS Keterampilan, dilaksanakan 9 jam pelajaran/minggu selama 2 tahun.
  • Didukung ketenagaan yang sesuai bidangnya
  • Sarana prasarana bengkel dan peralatan lengkap.
  • Kurikulum program unggulan keterampilan ini merupakan kolaborasi kurikulum LPK, SMK, dan MA program keterampilan yang dianggap memiliki nilai-nilai lebih, dengan tetap bercirikhas Islam.
  • Setrategi pembelajaran program keterampilan didasarkan pada minat dan bakat siswa dan dirancang dengan pendekatan pembelajaran berbasis kopetensi dan produksi, juga menerapkan pendidikan system ganda (PSG)/magang/PKL atau kalau dalam SMK dikenal dengan praktek kerja industri. Pada tingkat I siswa ditekankan pada penguasaan kompetensi keahlian dan pada tingkat II siswa harus mampu berproduksi yang layak jual.
  • Alternatif pola penyelenggaraan diklat sistem ganda dengan memanfaatkan Unit Produksi Sekolah.
  • Telah mencoba menerapkan setrategi pembelajaran tree In One yaitu mendidik dan melatih, Magang di Industri dan Penempatan.
  • Pendidikan keterampilan juga akan di arahkan menjadi program pendidikan yang berbasis ekonomi keluarga ( Belajar sambil berwirausaha) artinya apa yang di buat harus layak jual dan mendapatkan keuntungan, dilanjutkan dengan disekolah sebagai tempat berlatih dan dirumah sebagai tempat usaha, sehingga diharapkan setelah siswa lulus madrasah mampu mandiri berwirausaha tinggal meneruskan apa yang telah dirintis sejak belajar.
  • Telah mengadakan MOU dengan 30 lebih DU/DI sebagai tempat PKL/magang.
  • Mengadakan MOU dengan Disnakertrans dan PTKIS melalui BKK MAN Karanganyar untuk penempatan Alumni program keterampilan dalam maupun Luar Negeri.

4.      Program Madrasah Aliyah Kelas Reguler dengan keunggulan Lokal
        Program Madrasah reguler dengan keunggulan lokal ini fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan pendidikan kepada setiap masyarakat tanpa terkecuali. Untuk kelas reguler ini siswa harus mengikuti program pengembangan diri sesuai bakat dan minat sehingga memiliki beberapa keterampilan kecakapan hidup.
Program Pengembangan diri yang disediakan madrasah meliputi : Olah raga : (Sepak bola, Bola Volly, Bulu tangkis, Tenis Meja, Bola Basket dan Bela Diri Tapak Suci), rebana, musik, kajian ilmiah, lukis dan kaligrafi, qiro’ah, pramuka , PMR, dan karya ilmiah remaja.
         Alumni Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar kedepan harus jelas arahnya melanjutkan ke Perguruan tinggi, bekerja atau berwirausaha tanpa meninggalkan dakwah. Diharapkan tidak ada lagi alumni madrasah yang magel melanjutkan tidak bekerja /berwirausaha juga tidak/aliyas nganggur saja.
        Dengan Visi, Misi baru, promosi dan prestasi yang diraih alhamdulillah Alloh memberikan nikmat kepada MAN Karanganyar pada tahun ajaran 2010/2011 animo masyarakat masuk MAN Karanganyar meningkat tajam. Pada pendaftaran peserta didik baru yang digelar pada tanggal 28 juni sampai dengan 3 juli 2010 yang lalu jumlah pendaftar mencapai 550 orang, sedangkan kuota hanya 10 rombongan belajar, sehingga siswa yang tidak dapat tertampung mencapai 30 %. Adapun saat ini secara keseluruhan MAN Karanganyar memiliki 36 rombongan belajar yang terdiri atas : kelas X 10 rombongan belajar, kelas XI 9 rombongan belajar, kelas XII 9 rombongan belajar, Kelas X SMK MAN 2 rombongan belajar, kelas XI SMK MAN 3 rombongan belajar dan kelas XII SMK MAN 2 rombongan belajar, dengan jumlah siswa lebih dari 1200 orang.
      Dengan animo masyarakat yang mulai meningkat untuk memasuki Madrasah melalui modifikasi format kelembagaan , besar harapan kepada Kementrian Agama Republik Indonesia, untuk senantisa mendukung dan meningkatkan  pengembangan format kelembagaan yang mampu memenuhi aspirasi masyarakat sebagai payung hukum pengembangan Madrasah.

kiat menulis


KIAT JITU MENULIS BAHAN AJAR DAN KARYA ILMIAH
MERESPON  ATURAN BARU ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN GURU 2013
Oleh : Pramono, S.Pd.

         Perubahan besar kondisi zaman dulu sampai dengan sekarang, paling banyak disebabkan oleh hasil karya tulis. Jazirah Arab terjadi perubahan dari zaman jahiliah menjadi zaman kebenaran adalah merupakan wahyu dari Alloh berupa kitab Alqur’an dengan Nabi Muhammad SAW  sebagai model hidup. Faham sosialisme  adalah satu karya tulis dari Mark hingga menjadi faham yang dianut oleh mayoritas orang-orang  diwilayah Asia Timur, Kapitalisme karya max Weber dijadikan faham oleh orang-orang eropa dan sebagai Negara paling kuat menggunakan faham ini adalah Amerika Serikat, Pancasila karya tulis para pejuang Republik ini hingga mampu menyatukan berbagai kerajaan, agama, aliran, faham yang berbeda menjadi Negara kesatuan Republik Indonesia.
         Perubahan yang lebih baik dalam dunia pendidikan tak akan lepas dari satu konsep karya tulis berupa pengembangan kurikulum,  seperti kita kenal mulai dari kurikulum edisi 99, kurikulum KBK 2004, KTSP 2006 dan sekarang mulai dihembuskan kurikulum pendidikan yang berkarakter kurikulum 2013. Demikian halnya dalam masing-masing lembaga pendidikan maju dan tidaknya bisa kita lihat sejauh mana kekuatan dari para pengelola dan utamanya guru dalam melakukan karya tulis baik berupa bahan ajar, modul, buku maupun karya ilmiah. Bisa kita katakan  bahwa jantungnya pendidikan adalah karya tulis. Apa yang terjadi  jikalau guru pada tahun 2013 masih menggunakan bahan ajar karya tahun 1999, tentunya sudah tidak sesuai dengan perkembangan pendidikan dan perkembangan kemajuan masyarakat yang semakin maju.
         Kesibukan mengajar sering dijadikan pembenaran dalam  kendala menghasilkan karya tulis, disamping  kurangnya pembiasaan untuk menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah karya tulis ilmiah. Kesibukan mengajar yang menyita waktu dan kurangnya pembiasaan menulis, sehingga banyak diantara guru yang melupakan kewajiban yang juga penting yakni meghasilkan karya tulis. Sebagai contoh guru setelah mencapai golongan tertentu sampai pensiun tidak pernah lagi naik golongan diatasnya karena ada persyaratan yang harus dipenuhi terkait dengan penulisan karya ilmiah yang dianggap memberatkan yang banyak dihadapi banyak guru.
          Terkait dengan diberlakukannya aturan baru angka kredit bagi kenaikan jabatan guru yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2013 dimana untuk kenaikan pangkat jabatan fungsional Guru serendah-rendahnya Golongan III/b diwajibkan membuat karya Inovatif berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Alat Peraga, Modul, Buku, atau Karya Teknologi Pendidikan dengan  nilai angka  kreditnya disesuaikan, maka menuntut guru mau tidak mau untuk  naik kegolongan diatasnya harus membuat karya Inovatif termasuk diantaranya adalah karya tulis berupa bahan ajar dan Karya Ilmiah.
         Tradisi menulis dikalangan Guru sangat perlu dibiasakan, dibudayakan, ditumbuhkan dan disemaikan terus menerus. Ketika menulis karya ilmiah tak sekali dua kali bahkan berkali- kali akan berhadapan dengan  hambatan baik internal maupun eksternal. Untuk mengatasi hambatan tersebut diperlukan perjuangan tersendiri sehingga masing-masing individu memiliki kiat yang bervareasi, dan diperlukan juga membaca kiat dari para pakar dan praktisi penulis Karya Ilmiah dan Bahan Ajar.
         Untuk lebih menguatkan motivasi guru dalam menulis Bahan Ajar dan Karya Tulis Ilmiah perlu kiranya diprogramkan pelatihan-pelatihan penulisan bahan ajar dan karya tulis ilmiah oleh lembaga Sekolah/Madrasah dengan mendatangkan pakar. Akan lebih baik jika diteruskan dengan kegiatan penulisan yang terbimbing oleh pakar dengan target waktu tertentu.
 
Guru MAN Karanganyar antusias mengikuti Pelatihan Penulisan Bahan Ajar dan Karya Ilmiah

Quantum Writing : menulis dengan mudah, fun, dan hasil menyenangkan
1.       What ? Apa kita perlu menulis?
·         Apa yang terjadi kalau kita menulis?
Ide tertuang, merasa tenang, awet muda dan otaknya berfungsi.
·         Apa yang terjadi jika kita tidak menulis ?
Berkhayal, nyantai, stress dan tidak berkembang
·         Apa yang  tidak akan terjadi kalau kita menulis?
Tidak akan bodoh, tidak plagiat, tidak cepat pikun, dan tidak nggosip.
·         Apa yang terjadi kalau kita tidak menulis?
Tidak ada ide, tidak dapat imbalan, tidak terjadi perubahan, sangat minim karya-karya baru.

2.       Why? Temukan alasan terkuat mengapa kita perlu menulis?
·         Perlu bahan ajar untuk pembelajaran.
·         Untuk kebutuhan memenuhi angka kredit kenaikan pangkat
·         Menuangkan banyaknya ide didalam otak kita secara bebas lewat tulisan, jika tidak punya tempat dimasyarakat, jika tidak tersalurkan maka otak kita terlalu banyak muatan.
·         Punya jejaring yang baik
·         Ada yang membutuhkan gagasan dan ilmu kita
·         Ada jurnal-jurnal ilmiah
·         Ada toko  buku yang siap menampung

3.       Menulis>>>
·         Apa yang terjadi jika anda percaya diri bahwa anda adalah penulis ahli? Secara psikologis, anda akan menuangkan tulisan tanpa ada keraguan meskipun tulisan itu sembarangan.
·         Biarkan tuan editor pergi dulu……
Tulisan sembarangan yang mengkritik dari diri sendiri, singkirkan dulu yang terpenting terwujud tulisan terlebih dahulu.
·         Panggil tuan editor untuk klarifikasi
Setelah tulisan terwujud barulah kita lakukan pembenahan yang kita perlukan.

4.       Buat Produk Bahan Ajar/Karya Tulis Bermutu
Start It …….. Now
Quantum Writing – 4K
·         Konsentrasi (Tulis cepat, mencari waktu istemewa anda: sore, habis shubuh atau waktu yang lain
·         Kelola (Mind Mapping/mengelola konsep, membuat draf)
·         Karang (Punya target, paksa diri sendiri, tekad ): goal, Audience, Time, semangat, Emosi.
·         Kreatif (Editing,Publishing, Promoting)

5.       Tantangan
·         Limited bilief/ Keyakinan yang membelenggu dirubah menjadi strong bilief dengan adrenaline yang kuat.
·         Prokrastinasi (Suka menunda-nunda) dirubah dengan mengembangkan kebiasaan mensegerakan. 
·         Sumber Inspirasi  ( Banyak membaca, mengikuti seminar, pelatihan menulis, jalan-jalan dll)
·         Topi Kritik (Kebiasaan mengkritik dilepas jadi topi kreatif dengan banyak memberikan ide-ide baru)
6.       Segera bangkit dari kondisi jatuh
·         Ungkapkan outcome kondisi kegagalan dengan menggunakan kalimat positif
·         Dimulai dan dijaga kelangsungannya oleh orang yang menginginkan ketercapaiannya tujuan
·         Didefinisikan dan dievaluasi secara indrawi
·         Dibuat untuk melindungi intensi positif dari present states
·         Ekologis dengan kondisi eksternal

Penulis adalah Guru MAN Karanganyar